Jumat, 03 November 2017

Pemetaan untuk restorasi dan konservasi lahan gambut Indoensia

Pemetaan untuk restorasi dan konservasi lahan gambut Indoensia

Lahan gambut di indonesi sekitar 11-14 juta hektar lahan gambut yang mengandung 22,5 – 43,5 gigaton kandungan karbon.


















Gamar 1.1.Peta persebaran gambut di indoensia
Pemetaan lahan gambut di Indonesia dapa di lakuka dengan metode LiDAR. teknolgi Light Detection and ranging yaitu sebuah metode pemetaan yang menggunakan sinar laser untuk kajian permukaan bumi. Data dari LiDAR menghasilkan akurasi yang tinggi dan banyak di gunakan untuk pengukuran ketinggian permukaan bumi. Tahapan yang dilakuakan menggunakn metode ini adalah
1. Pengukuran titik control di lapangan, yaitu dengan pemetaan gambut dengan survey boring
2. Akuisisi dengan LiDAR dan foto Udara, yaitu pertama sinar laser di pancarkan melalui pesawat , kedua sinar laser mngenai objek di permukaan bumidan ketiga data diterima kembali oleh sensor pesawat. Informasi yang terekam adalah jarak dan intensitas LiDAR pantulan masing masing objek yang di kenainya. Jarak untuk hitungan posisi dan intensitas untuk mengetahui jenis objek.
Bencana di lahan gambut
Emisis dari kebakaran hutan dan lahan tahun 2015 : 1.62 miliar metric ton CO2 Menaikkan Indonesia dari peringkat ke 6 negara dengan emisi tertinggi menjadi peringkat ke 4 lebih dari 500,000 kasus penyakit system pernapasan yang disebabkan oleh asap di Asia Tenggara.

Foto pemetaan lidar
Pemetaan lahan gambut dilakukan untuk meningkatkkan kualitas peta gambut di Indonesia dan telah di lakukan yaitu pemetaan KHG skla 1: 50 000, pemetaan skla besar unruk restorasi oleh BRG , , pemetaan oleh universitas lokal ,CSO, dan perkebunan local,dan Indonesia peat prize.  
Upaya yang dilakukan untuk merawat lahan gambut
Pembasahan lahan
Restorasi Gambut adalah upaya pemulihan ekosistem gambut terdegradasi agar kondisi hidrologis, struktur dan fungsinya berada pada kondisi pulih. Untuk itu dilakukan pembasahan kembali (rewetting) material gambut yang mengering akibat turunnya muka air tanah gambut. Terdapat tiga cara melakukan pembasahan kembali tersebut:
a. Pembuatan bangunan penahan air, antara lain dalam bentuk sekat kanal
b.Penimbunan kanal yang terbuka
c. Pembangunan sumur bor
Revegetasi
            Revegetasi adalah upaya pemulihan tutupan lahan pada ekosistem gambut melalui penanaman jenis tanaman asli pada fungsi lindung atau dengan jenis tanaman lain yang adaptif terhadap lahan basah dan memiliki nilai ekonomi pada fungsi budidaya. Terdapat beberapa cara melakukan revegetasi, seperti:
1. Penanaman benih endemis dan adaptif pada lahan gambut terbuka
2. Pengayaan penanaman (enrichment planting) pada kawasan hutan gambut terdegradasi
3. Peningkatan dan penerapan teknik agen penyebar benih (seed dispersal techniques) untuk mendorong regenerasi vegetasi gambut
Teknik revegetasi dilakukan dengan sistem surjan dan paludikultur. Sistem surjan adalah agroforestri yang tidak membutuhkan adanya saluran atau kanal drainase sehingga lahan gambut dapat dipertahankan tetap basah. Sementara itu, paludikultur adalah budidaya tanaman menggunakan jenis-jenis tanaman rawa atau tanaman lahan basah yang tidak memerlukan adanya drainase air gambut.

Desa peduli Gambut
Desa Peduli Gambut adalah kerangka penyelaras untuk program-program pembangunan yang ada di perdesaan gambut, khususnya di dalam dan sekitar areal restorasi gambut. Pendekatan yang digunakan adalah merajut kerjasama antar desa yang ada dalam satu bentang alam Kesatuan Hidrologis Gambut. Pembentukan kawasan perdesaan gambut menjadi pintu masuk bagi perencanaan pengelolaan gambut oleh desa-desa tersebut.

Program Desa Peduli Gambut meliputi kegiatan fasilitasi pembentukan kawasan perdesaan, perencanaan tata ruang desa dan kawasan perdesaan, identifikasi dan resolusi konflik, pengakuan dan legalisasi hak dan akses, kelembagaan untuk pengelolaan hidrologi dan lahan, kerja sama antar desa, pemberdayaan ekonomi, penguatan pengetahuan lokal dan kesiapsiagaan masyarakat desa dalam menghadapi bencana kebakaran gambut.


Generasi Muda Peduli Desa Gambut Sejahtera (GMPDGS)

            Generasi Muda Peduli Desa Gambut Sejahtera (GMPDGS) adalah kegiatan pelibatan generasi muda untuk menguatkan masyarakat desa gambut dan melakukan kegiatan yang mendukung aksi restorasi gambut. Program ini bertemakan penguatan partisipasi generasi muda berbasis riset dalam menyukseskan restorasi gambut. Program GMPDGS diselengarakan bekerja sama dengan 11 universitas. Kesebelas perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Sriwijaya (Palembang), Universitas Jambi (Jambi), Universitas Riau (Pekanbaru), Universitas Lambung Mangkurat (Banjarmasin), Universitas Tanjungpura (Pontianak), Universitas Palangka Raya (Palangka Raya), Universitas Mulawarman (Samarinda), Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta), Institut Pertanian Bogor (Bogor), Universitas Sebelas Maret (Surakarta), dan Universitas Cenderawasih (Jayapura).

            Generasi muda ditempatkan di desa-desa yang ada di dalam dan sekitar areal restorasi gambut untuk melakukan pendataan, berbagi pengetahuan, menyebarluaskan pengalaman/pengetahuan lokal masyarakat dan mendukung kegiatan restorasi hidrologi sepanjang diperlukan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar